Bukan Sekadar Diskusi, Ini Awal  Kolaborasi  Pemuda Serta Mahasiswa untuk Pendidikan, Ekonomi, dan Sosial di  Deli Serdang

SUMEKAR-DELI SERDANG-Semangat perubahan kembali menyala di Kabupaten Deli Serdang. Sebuah diskusi penuh semangat dan inspirasi digelar di Restoran Ayam Penyet Cindelaras, Jalan Batang Kuis, yang mempertemukan tokoh muda, aktivis mahasiswa, dan pegiat literasi untuk menciptakan gebrakan pengabdian masyarakat yang berdampak nyata.

Pertemuan tersebut menghadirkan tiga sosok yang dikenal aktif dan visioner, yaitu Arief Prastiya Mulya, Wakil II DEMA Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Akmal; Selamet Riyadi, Tokoh Pemuda Deli Serdang yang dikenal dekat dengan masyarakat akar rumput; serta Soeandi Malik, Ketua Ruang Baca Bambu Literasi Sumatera Utara, seorang pejuang literasi yang terus menghidupkan semangat membaca dan berpikir kritis di kalangan generasi muda.

Diskusi ini bukan sekadar ajang bertukar pikiran, tetapi menjadi forum strategis untuk menyusun langkah konkret dalam mendorong kemajuan Deli Serdang melalui pendekatan pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan nilai-nilai sosial. Dengan mengusung semangat kolaborasi, mereka mengajak mahasiswa dan pemuda setempat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi aktor utama perubahan di wilayahnya sendiri.

Baca Juga:  Resmi Dilantik! Fauzi-Imam Pimpin Sumenep Menuju Masa Depan Cerah

“Kita tidak bisa hanya menunggu perubahan datang dari atas. Pemuda dan mahasiswa adalah kunci untuk membuka pintu kemajuan. Ayo kita bergerak bersama, dari desa ke desa, dari kampus ke kampung,” tegas Arief Prastiya Mulya dalam diskusi.

Selamet Riyadi menambahkan bahwa masyarakat saat ini membutuhkan kehadiran nyata para pemuda yang peduli dan mau terjun langsung. “Deli Serdang punya potensi luar biasa, tapi butuh tangan-tangan muda yang mau bekerja, bukan hanya berbicara,” ujarnya.

Soeandi Malik, yang selama ini aktif membangun budaya baca di berbagai daerah terpencil, menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi perubahan. “Dengan membaca, kita membangun pemahaman. Dengan literasi, kita menciptakan peradaban. Mari jadikan literasi sebagai gerakan sosial, bukan hanya kegiatan,” ucapnya.

Baca Juga:  Ribuan PPK se-Jawa Timur Gelar Doa Bersama di Surabaya, KPU Sumenep Sampaikan Apresiasi

Diskusi ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menyusun program aksi nyata, seperti pelatihan kewirausahaan untuk pemuda desa, kelas literasi untuk anak-anak, serta program advokasi sosial berbasis komunitas. Ke depan, mereka juga berencana menggandeng lembaga pemerintah, swasta, dan media untuk memperluas dampak dari gerakan ini.

Kegiatan ini langsung mendapat respons positif dari warganet yang mengetahui jalannya diskusi melalui unggahan di media sosial. Banyak yang menyatakan dukungan, bahkan berharap agar diskusi serupa bisa digelar di kecamatan lain di Deli Serdang.

Tagar seperti #PemudaBergerak #DeliSerdangMaju dan #LiterasiUntukAksi mulai ramai dibagikan oleh netizen yang menginginkan perubahan nyata dari kalangan akar rumput.

Langkah kecil ini diharapkan menjadi pemantik api besar gerakan kolaboratif yang tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi benar-benar membawa dampak bagi masyarakat luas. Karena ketika pemuda bersatu dengan niat tulus dan visi yang jelas, maka perubahan bukan lagi mimpi — melainkan keniscayaan.(PR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *