Dari Kedai Kopi ke Aksi Nyata: Mahasiswa dan Pegiat Literasi Bahas Kesehatan Masyarakat

SIBOLGA| SUMEKAR.ID Suasana hangat dan penuh semangat terasa di Kedai Kopi 88, Sibolga, saat sekelompok mahasiswa dan pegiat literasi dari Sibolga-Tapanuli Tengah berkumpul dalam sebuah diskusi bertajuk “Program Kegiatan Mahasiswa dan Komunitas dalam Pengabdian Kesehatan Masyarakat.”

Kegiatan ini menjadi ruang temu yang inspiratif antara kalangan akademisi, mahasiswa, dan komunitas literasi untuk merancang langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran dan layanan kesehatan masyarakat melalui pendekatan literasi dan pengabdian sosial.

Ketua BEM STIKES Nauli Husada Sibolga, Percaya Hia, menyampaikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan.

“Kami ingin membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak hanya wacana, tapi bisa diwujudkan melalui aksi kolaboratif, terutama dalam isu-isu kesehatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Soeandi Malik, Ketua Ruang Baca Bambu Sumatera Utara, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama antara komunitas literasi dan institusi pendidikan.

“Literasi bukan hanya soal membaca buku, tapi juga membaca kebutuhan masyarakat. Melalui kolaborasi seperti ini, kita bisa menyusun program yang lebih berdampak, terukur, dan menyentuh akar persoalan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Diskusi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ide, tetapi juga langkah awal menuju gerakan bersama dalam menciptakan program-program literasi kesehatan yang relevan, berbasis riset, dan menyasar kelompok masyarakat yang paling membutuhkan.

Baca Juga:  RPJMD 2025-2029 Sumenep: Strategi Baru untuk Kesejahteraan Masyarakat

Masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah pun menyambut baik inisiatif ini, yang dinilai sebagai angin segar dalam memperkuat peran pemuda dan komunitas dalam pembangunan sosial dan kesehatan.

Penulis: PREditor: Soendi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *