MEDAN|SUMEKAR.ID–Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Sumatera Utara resmi menyerukan dan memanggil seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI se-Sumut untuk berkumpul dalam sebuah konsolidasi besar di Kota Medan.
Agenda ini dirancang sebagai respons terhadap situasi sosial, politik, dan ekonomi Sumatera Utara serta kondisi kebangsaan yang dinilai semakin kompleks dan mendesak untuk disikapi secara serius.
Ketua DPD GMNI Sumut, Paulus Peringatan Gulo, menegaskan bahwa seruan ini bukan sekadar rutinitas organisasi, tetapi merupakan panggilan moral dan ideologis bagi seluruh kader nasionalis di Sumut untuk bersatu, bertukar gagasan, dan memperkuat gerakan mahasiswa sebagai kekuatan perubahan.
“Konsolidasi ini adalah bentuk panggilan sejarah. GMNI tidak boleh diam dalam menghadapi kondisi bangsa yang sarat ketimpangan dan kebijakan yang tidak pro rakyat. Kita harus bersatu dan menyuarakan arah perubahan dari Sumatera Utara,” tegas Paulus dalam pernyataannya di Medan, Sabtu (5/7).
Lebih lanjut, Paulus menyampaikan bahwa pertemuan ini akan menjadi momentum penting untuk membangun kembali semangat gotong royong, memperkuat solidaritas lintas cabang, serta menyatukan pandangan strategis demi Sumatera Utara yang lebih adil dan berkeadaban.
“Dari Medan, kita ingin suarakan kembali semangat nasionalisme marhaenis yang progresif. GMNI harus menjadi pelopor gerakan intelektual organik yang berakar pada rakyat,” lanjutnya.
Konsolidasi ini dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat dengan menghadirkan seluruh unsur pimpinan cabang, kader aktif, serta para alumni GMNI yang peduli terhadap masa depan organisasi dan bangsa. Tema utama yang diusung dalam agenda ini adalah “ Mengokohkan semangat Nasional untuk Menjawab Tantangan Zaman”.
Kegiatan ini juga akan diisi dengan forum diskusi terbuka, kajian ideologi marhaenisme, serta pemetaan isu-isu strategis di daerah dan nasional, yang kemudian dirumuskan menjadi agenda perjuangan bersama GMNI se-Sumut.
Dengan adanya konsolidasi ini, GMNI Sumut berharap dapat memperkuat posisi gerakan mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah dalam membangun Sumatera Utara dan Indonesia secara menyeluruh. (PR)
