SUMENEP | SUMEKAR.ID — Di tengah kemeriahan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada 20 Februari 2025, warga Pulau Sapudi mengeluhkan kondisi jalan menuju Asta Panembahan Belingi dan Nyamplong Adi Podey, Raja Sumenep ke-12, yang masih rusak parah.
Jalan tersebut telah lama mengalami kerusakan, bahkan sejak era Orde Baru, tanpa perbaikan yang berarti. Padahal, akses ini merupakan jalur utama menuju makam tokoh berpengaruh dalam sejarah Sumenep.
Misyanto, seorang aktivis dari Pulau Sapudi, menuturkan bahwa kondisi jalan semakin memburuk, terutama saat musim hujan. Lubang-lubang yang ada tergenang air, memperparah kerusakan jalan dan menyulitkan warga yang ingin berziarah.
“Sebenarnya warga sudah berusaha memperbaiki dengan menimbun batu sedikit demi sedikit. Tapi karena jalan ini sering dilewati dan curah hujan tinggi, kerusakannya malah semakin parah,” ujar Yanto dalam keterangan rilis yang diterima media ini, Kamis 20/2/2025.
Ia juga menyoroti minimnya perhatian dari pemerintah daerah. Menurutnya, sebagai situs bersejarah yang memiliki nilai budaya dan spiritual tinggi, akses menuju Asta Belingi dan Nyamplong seharusnya menjadi prioritas perbaikan.
“Ini makam leluhur yang seharusnya dihormati dan dijaga, tapi jalannya saja tidak diperhatikan. Semoga Bupati terpilih tidak melupakan sejarah (JAS MERAH), karena Panembahan Belingi dan Adi Podey adalah sosok berpengaruh bagi Sumenep pada masanya,” tambahnya.
Asta Belingi dan Nyamplong tak hanya menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat Madura, tetapi juga menarik peziarah dari berbagai daerah di Nusantara.
Kondisi jalan yang rusak ini dikhawatirkan akan mengurangi jumlah pengunjung dan menghambat pelestarian sejarah Sumenep.