SUMEKAR|MEDAN-Dalam semangat kolaborasi antarwilayah dan kepedulian terhadap kemajuan generasi muda, konsolidasi pembahasan pembentukan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) digelar di Warkap Mie Aceh Berkah Jaya, Jalan Tuamang, Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung. Kemarin 09/06/25.
Pertemuan ini mempertemukan tokoh-tokoh pemuda dan penggerak literasi dari Deli Serdang dan Kota Medan, guna menyatukan gagasan dalam memperkuat peran mahasiswa di sektor pendidikan, kesehatan, dan penelitian.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Selamet Riyadi, Tokoh Pemuda Deli Serdang, serta Soeandi Malik Pratama, Ketua Ruang Baca Bambu Literasi Sumatera Utara, yang aktif dalam membangun kesadaran literasi dan kepedulian sosial melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dalam pernyataannya, Soeandi Malik Pratama menegaskan bahwa pembentukan DEMA ini bukan hanya sebagai struktur organisasi mahasiswa semata, tetapi juga sebagai bentuk kepemimpinan kolektif yang visioner dan berdampak.
“DEMA ini kami harapkan menjadi lokomotif gerakan mahasiswa yang mampu menjawab tantangan zaman, khususnya dalam menyentuh persoalan mendasar masyarakat: pendidikan yang inklusif, layanan kesehatan yang merata, dan penelitian yang menyatu dengan realitas sosial. Mahasiswa harus turun ke masyarakat, bukan hanya bicara teori, tetapi hadir dengan solusi,” ungkap Soeandi.
Sementara itu, Selamet Riyadi menekankan pentingnya membangun jembatan antarwilayah untuk memperkuat jejaring kepemudaan dan mahasiswa lintas daerah.
“Kami ingin DEMA ini menjadi ruang sinergi mahasiswa Deli Serdang dan Medan, tanpa sekat. Lewat forum ini, kita bisa menciptakan program pendidikan berbasis komunitas, kampanye kesehatan preventif, dan riset-riset sosial yang aplikatif. Kita perlu pemuda yang bukan hanya berpikir, tapi juga berbuat. Inilah semangat pengabdian,” ujar Selamet Riyadi.
Dalam pertemuan itu juga dibahas agenda lanjutan seperti rencana penyusunan kerangka kerja DEMA antarwilayah, penjaringan aspirasi mahasiswa lintas kampus, serta pengembangan program pengabdian masyarakat berbasis riset. Para peserta sepakat bahwa pendekatan lintas sektor sangat penting agar DEMA tidak hanya aktif secara simbolik, tetapi juga substantif.
Kegiatan ini bukan hanya simbol konsolidasi, tetapi juga manifestasi dari semangat gotong-royong generasi muda Sumatera Utara. Diharapkan, melalui langkah konkret ini, mahasiswa mampu menjadi agen perubahan yang turut mendorong transformasi sosial, serta memastikan bahwa ilmu pengetahuan hadir dan dirasakan oleh masyarakat luas.(PR)