Langkah Besar PP. Darut Thayyibah: Terapkan Metode Al-Miftah Sidogiri

SUMENEP | SUMEKAR.ID — Pondok Pesantren Darut Thayyibah yang berlokasi di Legung Timur, Batang-Batang, Sumenep, Jawa Timur, kini resmi menerapkan metode pembelajaran Al-Miftah Sidogiri.

Peresmian ini dilaksanakan pada hari Rabu, bertepatan dengan tanggal 20 Sya’ban 1446 H, dengan dihadiri oleh para pengurus pondok serta tokoh agama setempat.

Metode Al-Miftah Sidogiri merupakan metode cepat membaca kitab kuning yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan santri dalam memahami teks berbahasa Arab.

Metode ini digagas oleh Pondok Pesantren Sidogiri, salah satu pesantren tertua di Indonesia yang terkenal dengan tradisi keilmuan Islam yang kuat.

Acara peresmian ini dipimpin oleh Ustadz Mahmud dan Ustadz Faizin Hidayatullah selaku pelaksana program.

Mereka menyampaikan harapan besar agar metode ini dapat menjadi sarana bagi para santri untuk lebih cepat dan mudah dalam memahami kitab kuning.

Baca Juga:  Sengketa Pilkada Sumenep Memanas, KPU Siap Buktikan Hasil Pemilihan

Dalam sambutannya, Ustadz Mahmud menegaskan pentingnya penguasaan kitab kuning bagi santri sebagai bekal dalam memahami ajaran Islam secara lebih mendalam.

“Dengan metode Al-Miftah, santri tidak hanya belajar membaca, tetapi juga memahami isi kitab dengan lebih baik,” ujarnya.

Ustadz Faizin Hidayatullah juga menambahkan bahwa penerapan metode ini di Pondok Pesantren Darut Thayyibah merupakan langkah besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di pesantren tersebut.

Ia berharap bahwa program ini akan membawa manfaat besar bagi para santri dalam perjalanan akademik dan spiritual mereka.

Para santri yang hadir dalam acara ini menyambut dengan antusias peresmian metode Al-Miftah di pesantren mereka. Salah satu santri, Ahmad, mengungkapkan kegembiraannya.

“Kami sangat senang bisa belajar dengan metode ini. Kami berharap bisa lebih cepat memahami kitab-kitab yang diajarkan di pesantren.” Pungkasnya.

Selain santri, para wali santri juga menyatakan dukungan penuh terhadap penerapan metode ini. Mereka berharap anak-anak mereka dapat lebih mudah menguasai ilmu agama dan menjadi generasi yang paham akan ajaran Islam secara mendalam.

Baca Juga:  BEM Nusantara: Jangan Jadikan BUMN Ladang Bancakan, Erick Harus Mundur!

Peresmian ini diakhiri dengan doa bersama agar program ini berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi seluruh santri dan pengajar di PP. Darut Thayyibah.

Dengan adanya metode Al-Miftah, diharapkan pesantren ini mampu mencetak generasi yang tidak hanya paham agama, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga peresmian ini menjadi awal yang baik dalam perjalanan ilmu bagi para santri. Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *