JATIM | SUMEKAR.ID — Ponorogo, kabupaten di ujung barat Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, semakin menegaskan identitasnya sebagai Bumi Reog.
Setelah seni tradisional Reog Ponorogo diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) pada Desember 2024, kini kabupaten ini bersiap menghadirkan ikon baru: Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP).
Monumen Reog ini dibangun di kawasan Pegunungan Kapur, tepatnya di Sampung, Ponorogo.
Menariknya, monumen ini digadang-gadang akan menjadi patung tertinggi di Indonesia, mengungguli Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali Dengan tinggi mencapai 126 meter, Monumen Reog lebih tinggi 4-5 meter dibandingkan GWK yang memiliki ketinggian 121-122 meter.
Proyek pembangunan monumen ini merupakan proyek berskala besar yang menelan anggaran cukup fantastis.
Awalnya, biaya pembangunan diperkirakan sebesar Rp30 miliar dengan total keseluruhan mencapai Rp90 miliar.
Namun, seiring perkembangan, anggaran tersebut membengkak hingga Rp164,7 miliar. Skema pembiayaan proyek ini dilakukan melalui Kolaborasi Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan kesepakatan dari Bappenas, Kementerian Keuangan, dan kementerian terkait lainnya.
Saat ini, progres pembangunan Monumen Reog telah mencapai lebih dari 90% untuk bangunan utamanya.
Ditargetkan, proyek ini akan rampung pada tahun ini. Diharapkan, Monumen Reog Ponorogo tidak hanya menjadi ikon kebanggaan daerah, tetapi juga magnet wisata yang memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.