Berita  

Mudik Gratis Sumenep Dikeluhkan: Kuota Raib, Nomor Tak Bisa Dihubungi

JAKARTA | SUMEKAR.ID Harapan perantau asal Sumenep di Jakarta untuk bisa pulang kampung secara gratis pupus begitu saja. Program mudik gratis 2025 yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menuai kritik tajam.

Kuota dikabarkan ludes dalam waktu singkat, sementara akses komunikasi dengan pihak penyelenggara justru buntu.

Rasid, salah satu perantau yang sejak awal berharap bisa mendapatkan tiket mudik gratis, harus menelan kekecewaan. Ia berulang kali mencoba menghubungi nomor pendaftaran yang disediakan, tetapi hanya mendapat jawaban singkat yang mengejutkan.

“Saya sudah coba mendaftar sejak awal, tapi saat menghubungi nomor yang dicantumkan, malah dibalas kalau kuota sudah penuh. Begitu cepat, seolah-olah kursi sudah habis sebelum pendaftaran benar-benar dimulai,” ujar Rasid kecewa Kepada Sumekar. id, Minggu (9/3/2025).

Kekecewaan yang sama dirasakan Rifqi, yang menilai ada yang tidak beres dengan proses pendaftaran. Ia mendapati nomor kontak yang seharusnya melayani calon peserta mudik justru tak bisa dihubungi.

“Saya menelepon berkali-kali, tapi nomor itu tidak aktif. Padahal, program ini sangat dinantikan para perantau yang ingin pulang tanpa biaya besar. Bagaimana bisa kuota habis secepat ini sementara pendaftar kesulitan mengakses informasi?” kata Rifqi.

Ia pun semakin curiga setelah mendengar keluhan serupa dari rekan-rekannya sesama perantau, termasuk mereka yang bekerja sebagai penjaga warung kelontong di Jakarta. Mereka merasa seperti dipermainkan, seolah-olah program ini hanya untuk segelintir orang yang sudah lebih dulu mendapatkan akses.

Baca Juga:  KPU Sumenep: Terima Kasih atas Suksesnya Pilkada, Demokrasi Semakin Matang!

Situasi ini memicu tanda tanya besar mengenai transparansi dan kesiapan Pemkab Sumenep dalam mengelola program mudik gratis. Apakah benar kuota sudah penuh dalam hitungan jam, atau ada pihak tertentu yang lebih dulu mengamankan jatah?

Hingga kini, pihak Pemkab Sumenep belum memberikan penjelasan resmi. Sementara itu, perantau yang gagal mendapatkan tiket hanya bisa berharap ada kejelasan atau tambahan kuota. Namun, dengan kondisi seperti ini, harapan itu terasa semakin samar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *