Tiga Tahun Tak Tuntas, Krisis Listrik Bayangi Pulau Giligenting

Foto. Ilustrasi

SUMENEP | SUMEKAR.ID Sejumlah warga di Kepulauan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, mengeluhkan pemadaman listrik yang tidak menentu sejak Hari Raya Idul Fitri hingga saat ini.

Pemadaman listrik tersebut dinilai sangat mengganggu, terlebih terjadi pada momen penting seperti Idul Fitri dan Lebaran Ketupat, yang merupakan waktu puncak kunjungan wisata ke Pantai Sembilan.

banner 325x300

Pantai Sembilan merupakan destinasi wisata andalan Giligenting. Saat momen liburan panjang seperti Idul Fitri, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Namun, kondisi listrik yang hidup-mati secara tidak teratur membuat para pengunjung merasa tidak nyaman, bahkan memengaruhi niat mereka untuk menginap di homestay sekitar.

Beberapa fasilitas seperti lampu, pendingin ruangan (AC dan kipas angin), serta televisi, mengalami gangguan karena pasokan listrik yang tidak stabil, sebagaimana dikeluhkan warga setempat.

“Saya kecewa sekali, Mas. Beberapa tamu kami mengeluh karena listrik sering padam. Padahal mereka sudah bayar homestay jauh-jauh hari,” ujar Rudi Hartono warga Desa Gedungan kecamatan Giligenting dikutip media nusainsider.com, Jumat 4 April 2025.

Menurut Rudi, pemadaman listrik ini bukanlah hal baru. Bahkan sudah berlangsung sejak sekitar tiga tahun terakhir, sejak PLTD di Giligenting mulai dioperasikan.

“Sudah hampir tiga tahun, tapi belum juga bisa 24 jam. Selalu saja mati tanpa jadwal yang jelas,” keluhnya lebih lanjut.

Ia menyebutkan bahwa tidak hanya pelaku wisata, tetapi juga masyarakat umum dan nelayan terdampak oleh kondisi ini. Semuanya mengeluh atas ketidakpastian pasokan listrik.

Nelayan, misalnya, mengalami kesulitan untuk mendapatkan es batu untuk membekukan ikan tangkapan mereka, karena keterbatasan suplai listrik untuk memproduksi es.

Akibatnya, ikan menjadi tidak awet dan potensi kerugian ekonomi semakin besar. Kondisi ini sangat menyulitkan para pelaku usaha perikanan di Giligenting.

Selain itu, banyak perangkat elektronik seperti kulkas dan televisi yang berisiko mengalami kerusakan akibat seringnya listrik hidup dan mati secara mendadak.

“Baru tadi Maghrib mati lagi, Mas. Ini hampir tiap hari begini. Kami benar-benar resah,” tambah Rudi lagi saat dihubungi pada malam harinya.

Rudi juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Sumenep, khususnya Bupati, memberikan perhatian serius kepada ULP PLN Sumenep terkait kondisi ini.

Ia menekankan bahwa Giligenting adalah wilayah yang memiliki potensi pariwisata tinggi. Oleh karena itu, aliran listrik seharusnya menjadi prioritas utama untuk dikembangkan.

“Pantai Sembilan itu sudah dikenal luas, Mas. Pasir putihnya alami, dan bentuk pantainya seperti angka sembilan. Sangat disayangkan kalau pengunjung lari hanya karena listrik,” ungkapnya.

Secara geografis, Pulau Giligenting terletak di tenggara Pulau Madura dan terdiri dari delapan desa, termasuk Desa Aenganyar, Gedugan, Bringsang, dan Galis.

Selain itu, wilayah Gili Raja juga termasuk bagian dari Kecamatan Giligenting, yakni Desa Banbaru, Ban Maleng, Lombang, dan Jate.

Sampai berita ini ditulis, pihak pewarta belum berhasil mendapatkan konfirmasi langsung dari pengelola PLTD Giligenting terkait pemadaman listrik tersebut.

Namun, berdasarkan informasi dari media falihmedia.com yang terbit pada 1 April 2025, PLTD Giligenting telah mengeluarkan surat edaran resmi mengenai pemadaman bergilir.

Surat edaran itu menjelaskan bahwa pemadaman dilakukan akibat gangguan teknis pada dua unit mesin Satuan Pembangkit Diesel (SPD), yang menyebabkan penurunan kapasitas daya listrik.

Foto. Surat Edaran (SE) Pemadaman Listrik di Kepulauan Gili Genting

Semula, kapasitas listrik yang tersedia adalah 1.380 kW. Namun karena kerusakan, kapasitas turun drastis menjadi hanya 920 kW, sehingga tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.

Dalam surat edaran tersebut, PLTD Giligenting menyatakan bahwa pemadaman bergilir harus dilakukan untuk memastikan distribusi daya tetap berjalan dengan daya terbatas.

Pihak PLTD juga menyebutkan bahwa jadwal pemadaman telah diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi teknis yang sedang berlangsung.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim teknis kami sedang berusaha memperbaiki kerusakan agar pasokan listrik bisa kembali normal,” tulis pihak PLTD dalam suratnya.

Masyarakat diimbau untuk mengatur penggunaan listrik secara bijak selama masa pemadaman berlangsung, agar tidak terjadi beban berlebih yang memperparah kondisi.

PLTD berjanji akan terus memberikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai perkembangan perbaikan mesin, agar warga dapat mempersiapkan diri secara lebih baik.

Transparansi ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami situasi yang sedang terjadi dan mengurangi potensi keresahan atau miskomunikasi.

Pihak PLTD juga mengajak masyarakat untuk bersinergi dalam menjaga efisiensi penggunaan listrik, demi mempercepat proses pemulihan sistem kelistrikan di kepulauan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa wilayah yang terdampak oleh pemadaman listrik bergilir di wilayah Giligenting:

  1. Desa Aenganyar
  2. Desa Gedugan
  3. Desa Bringsang
  4. Desa Galis
  5. Desa Banbaru
  6. Desa Ban Maleng
  7. Desa Lombang
  8. Desa Jate
Foto. Daftar Desa Terdampak Jadwal Pemadaman Listrik di Kepulauan Gili Genting Sumenep, Madura Jawa Timur

Warga di delapan desa tersebut kini berharap adanya perbaikan dan perhatian lebih lanjut dari pemerintah dan pihak PLN agar kelistrikan di wilayah kepulauan bisa segera pulih seperti sediakala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *